Jumat, 11 September 2015

Langkahku vs Angin (sipembawa ragu)

This is My Father's World
_Maltbie D. Babcock, 1901_

This is my Father’s world,
And to my list’ning ears
All nature sings, and round me rings
The music of the spheres.
This is my Father’s world:
I rest me in the thought
Of rocks and trees, of skies and seas—
His hand the wonders wrought.

This is my Father’s world:
The birds their carols raise,
The morning light, the lily white,
Declare their Maker’s praise.
This is my Father’s world:
He shines in all that’s fair;
In the rustling grass I hear Him pass,
He speaks to me everywhere.

This is my Father’s world:
Oh, let me ne’er forget
That though the wrong seems oft so strong,
God is the ruler yet.
This is my Father’s world,
The battle is not done:
Jesus who died shall be satisfied,
And earth and Heav’n be one.



bukan hanya bibirku, tapi juga hatiku tersenyum mendengar setiap lirik dr lagu ini..
betapa Tuhan itu nyata. betapa benar Daud yang memazmurkan "tidak ada tempat untuk manusia bisa lari dari hadapan Allah.
di tempat yang paling terang ataukah gelap, Allah ada disana."
semua alam menyuarakan pujiannya pada Allah.
betapa musik adalah anugerah yang luar biasa dari Allah..
dan aku bersyukur bisa menikmatinya, musik yang dinyanyikan oleh instrumen dan didentingkan oleh daun dan angin, nada yang disiulkan oleh burung-burung, dan not demi not yang dilukiskan oleh ombak.

aku bertanya-tanya kalau semua orang meresapi dan hidup seperti nyanyian dalam lagu ini, akankah ada orang yang hilang dalam keputusasaan dan meragu?
akankah ada pertanyaan, "Tuhan ada dimana dalam hidupku?" "kenapa Tuhan diam ketika aku dipermalukan oleh musuhku?" "mengapa penjahat menjadi gemuk dan orang percaya kurus dan ditindas?"

aku bertanya-tanya, kapan terakhir kali aku berkata pada diriku seperti ini "In the rustling grass I hear Him pass, He speaks to me everywhere!"
menikmati keraguan dan sengsara lebih gampang dibandingkan menikmati kehadiran Tuhan melalui setiap angin yang berhembus. kenapa? karena posisi aku lebih besar bertahta dalam hidupku dibandingkan Dia.
mengasihani diri lebih gampang dari pada memberi kesempatan untuk diri tunduk dalam hening waktu dan bercakap-cakap dengan Tuhan.
menikmati Tuhan adalah keputusan yang paling bahagia bagi jiwa.

He speaks to me everywhere. aku sering melupakan hal ini.
He speaks to me everywhere. aku selalu ragu kalau ini terjadi
He speaks to me everywhere. bagiku ini seperti fiksi, karena aku tidak memberi kesempatan untuk jiwaku mendengarNya.
hai, aku.. untuk kali ini, untuk sesaat ini, akuilah bahwa He speaks to me everywhere. everytime.Dia Allah yang perkasa, yang menjadikan maut hanya sebuah kata tanpa daya.
Dia Allah yang sudah membuktikan keagungan namaNya.
sejarah menyuarakanNya, dan masa depan akan terus membicarakanNya.
lalu mengapa menundukkan keputusan dibawah kebenaranNya, menjadi suatu hal yang menjemukan?

That though the wrong seems oft so strong,
God is the ruler yet.
God is the ruler yet.
God is the ruler yet.
oleh karena God is the ruler yet! bisakah kali ini kau berani melangkah di tengah ombak?
oleh karena God is the ruler yet! maukah kau segera melangkah untuk sesuatu yang jelas benar, tanpa banyak meragu? maukah? pertanyaanku bukan bisakah tapi maukah?
kalau menunggu kata siap, maka tidak akan pernah ciptaan siap dan layak untuk melayani Pencipta.
kalau menunggu kata siap, maka aku takkan pernah mengerti apa itu kata belajar.
tapi karena God is the ruler yet, maka biarlah aku segera melangkah sebelum habis waktuku, (toh daripadanyalah kekuatanku). biarlah aku segera melangkah sebelum hilang kesempatanku, (toh ini semua adalah anugerah dan 'kehormatan' untukku bisa terlibat didalam misi muliaNya).
kalau pun aku tidak mau, maka batu itu sudah siap untuk menggantikanku. biarlah aku tidak digantikan oleh yang lain, biarlah aku mendapat kesempatan untuk menjadi bejana rusak yang indah di tangan Sang Penjunan, karena God is the ruler yet.

Oh, let me never forget.
That though the wrong seems oft so strong,
God is the ruler yet
.

kemarin aku pernah lupa.
kemarin aku pernah gagal.
tapi,
kali ini, janganlah aku gagal percaya pada Tuhan.
untuk besok, janganlah aku mau berdiri digaris penyesalan.
karena (aku) tidak pernah menyesali jalanku dan proses bangun dari jatuhku, maukah kali ini (kau) mengambil jalan yang sama denganku? 
keputusanmu, bukan hanya tentang aku dan hari esok, tapi tentang gandum, ilalang dan Sang Empunya ladang.
This is my Father’s world,
The battle is not done:
Jesus who died shall be satisfied,
And earth and Heav’n be one.

aku beri tahu padamu rahasiaku, sejak aku bertumbuh bersamamu dan mereka, aku tak pernah menyesal, mengambil jalan ini. karena melihat 'kuntum' mengembang menjadi 'bunga', membuatku menyaksikan dan mengakui bahwa Dia mengasihi 'kuntum-kuntum' itu, terlebih lagi Dia mengasihiku sampah yang dilayakkan menjadi selang untuk mengalirkan Air agar 'kuntum' mengembang.


 


 adik, sahabat dan rekan semisiku yang teramat dikasihi oleh Kristus,
kuatkan dan teguhkanlah hatimu! :)